Satu lagi tokoh Persis yang disebut-sebut layak menjadi ketua umum persis periode 2010-2015, adalah Dr Atif Latifulhayat, S.H., L.L.M Tokoh yang kini menjabat sebagai Ketua Bidang Jamiyyah PP Persis menggantikan Ustadz Entang Mukhtar, ZA (alm) ini kerap kali mendapat SMS dukungan dari berbagai daerah untuk menjadi ketua umum Persis.
Saat dikonfirmasi kesiapannya menjadi ketua umum Persis, ulama yang lahir di Tasikmalaya 28 Juli 1964 ini menyatakan “Bagi saya tergantung kepercayaan umat, kalau umat percaya kepada saya dan saya memiliki kapasitas untuk itu, maka kepercayaan itu saya terima, karena itu amanah dan menjadi kekuatan bagi saya.”
Perjalanan Dr. Atif Latifulhayat di Jamiyyah Persis memang sangat panjang. Beliau memulai perjuangannya dari Sekretaris Cabang PC Pemuda Persis Tasikmalaya (1981-1983), Ketua Bidgar Pendidikan PC Persis Indihiyang (1983-1987), ketua I PP Pemuda Persis (1990-1995), Ketua Litbang PP Pemuda Persis (1993-1995), Ketua Umum PP Pemuda Persis (1995-2000), Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Persis (2002-2005), Ketua Bidgar Pembinaan dan Pengembangan Organisasi PP Persis (2005-2009) hingga menjadi Ketua Bidang Jamiyyah PP Persis (2009-2010).
Tokoh yang berperan penting dalam mengenalkan Persis ke dalam pemaham beliau tidak lain adalah pamanya sendiri, Ustadz Dadan Hamdan Kaustar, ulama Persis yang sangat berpengaruh di Tasikmalaya disamping KH Shidiq Aminullah dan K.H.M. Abdurrahman Ks.
“Beliau yang mengenalkan persis kepada saya sejak kelas 1 SMP, siangnya Saya diajari di madrasah malamnya di masjid. Saya juga merintis Pesantren Persis ketiga ditasik (Sukasari) bersama beliau. Cuma sayang tahun 2005 paman saya meninggalkan persis dan saya sangat menyesalkan sekali, karena beliau yang meletakan dasar-dasar Persis. Saya berhutang budi banyak ke paman saya,” ucap ustadz Atif dengan nada sendu.
Selain mendalami ilmu keagamaan, ustadz Atif juga mendalami ilmu hukum internasional. Beberapa kampus di luar negri pernah menjadi tempat belajarnya diantaranya Monash University di Australia, The Hague Academy Of Internasional Law di Belanda, International Ocean Institute di India serta Internasional Law Commission di Swis.
Dari perjalanan pendidikannya ini beliau meraih gelar doctor (PHD) bidang hukum internasional di Monash University di Australia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar