Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

PERSATUAN ISLAM

Rabu, 14 Oktober 2009

Diisukan Wafat, Kondisi Ustadz Shiddiq Amin Cenderung Membaik

Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rojiuun telah meninggal Ustadz Shiddiq Amin di RS Al-Islam, akibat gagal operasi” begitu tulisan dari sms yang beredar di masyarakat. Bahkan, di facebook pun kabar meninggalnya Ustadz Shiddiq Amin telah beredar luas. Faktanya, Ketua Umum PP Persatuan Islam (Persis) ini kondisinya cenderung membaik, paska stroke yang menimpanya beberapa waktu lalu.

Arif Rahman, salah seorang putra Ustadz Shiddiq Amin saat dikonfirmasi alhikmah membantah isu yang telah berdar luas di masyarakat itu. “Saya dipanggil dr Rani yang menangani ustdz pukul 07.30 tadi pagi katanya kondisi ustadz masih sama dengan hari kemarin (Selasa 13/09),” ungkap Arif.

Saat ini menurut arif, dokter yang menangni Ustdz Shiddiq Amin sedang Konsentrasi menstabilkan tekanan darah. "Kalau darah itu di atas 150 maka diberikan obat, begitupun kalau tekanan darah itu dibawah 140 maka diberi obat supaya naik menjadi antara 140-150," ungkapnya.

Setelah melakukan operasi di RS. Al-islam Bandung, Minggu ( 11/10/09) pukul 02.00-04.30 pernapasan Ustdz Shiddiq dibantu oleh mesin. Sekarang ini, menurut Arif, penggunaan mesin tersebut sedikit demi sedikit telah dikurangi dan lebih menggunakan oksigen dari tabung. “kata dokter Mudah-mudahan lima hari ke depan kita sudah bisa berkomunikasi dengan Ustadz Siddiq,” paparnya.

Sms yang diterima Arif pun banyak baik dari pulau jawa ataupun dari luar pulau jawa. Bahkan masyarakat lain ada yang menerima sms bahwa Ustdz Shiddiq Amin dipindahkan ke RS lain (RS Santosa).

Kronologi Serangan Stroke Ustadz Shiddiq

Hari Jumat (09/10/09) Ustdz Shiddiq Amin mengisi pengajian di Ciamis Jawa Barat pukul 14.00. Usai pengajian di waktu Ashar, ia berangkat ke Bandung, karena seperti biasa jadwal ceramah di Bandung hari Jumat sampai Minggu. Selama aktivitas pulang pergi dari Tasik ke Bandung atau sebaliknya itu, Ustadz Shiddiq tidak pernah suka diantar oleh supir.

Arif yang waktu itu baru pulang ke rumahnya dari kampus STIPI di Ciamis mendengar HPnya berbunyi. Dengan sedikit berlari, ia meraih HP tersebut. Namun sayangnya panggilan itu berhenti. Setelah dilihat ternyata nama bapaknya, Ustadz Shiddiq.

Tidak lama kemudian hp-nya kembali berbunyi dan berhenti sebelum ditekan tombol penerimanya. Untuk ketiga kalinya HP itu berbunyi dan Arif berhasil menekan tombol penerimanya. “A bapa sepertosnamah struk ayeuna bapa di Nagreg sateacan tanjakan . Enggal Aa kadieu (A Bapak sepertinya struk sekarang bapak di nagerg sebelum tanjakan, cepat Aa kesini),” terdengar suara yang sangat berat dari seberang telepon.

Tanpa pikir panjang Arif langsung menelepon Aan Iskandar (sekretariat PP Persis) yang kebetulan sedang berada di Cinunuk, Bandung. 30 menit kemudian atau sekitar 18.00, Aan telah menemukan Ustdz Shiddiq Amin di dalam mobil yang telah terparkir dipinggir jalan dengan kacamata dan HP tergeletak dibawah jok. Sementara, mesin mobil, AC serta lampu masih menyala. Ustz Shiddiq pun segera dilarikan ke RS Al Islam, Bandung. Setelah dicek di unit Gawat Darurat, tekanan darahnya melonjak tajam dari yang biasanya 90-120 menjadi 225.

alhikmahonline.com

Tidak ada komentar: