POSISI TASAWUF DALAM AJARAN ISLAM
KEPUTUSAN SIDANG DEWAN HISBAH
TENTANG
POSISI TASAWUF DALAM AJARAN ISLAM
Dewan Hisbah Persatuan Islam (PERSIS) dalam sidangnya pada hari jum’at tanggal 2 jumadits tsaniyah 1421 H/ 1 September 2000 di Sumedang, Jawa Barat, setelah
MEMPERHATIKAN :
- Makalah dari ust. Aceng Zakaria dan Prof. Dr. H. juhaya S.Praja tentang maslah tersebut :
- Pembahasan yang disampaikan oleh seluruh anggota Dewan Hisbah.
MENIMBANG :
- Bahwa sumber ajaran Islam adalah Al Qur’an dan As sunnah.
- Bahwa Rasulallah saw. Adalah uswah hasanah bagi umat Islam, baik di bidang aqidah, ibadah, muamalah, akhlak dan sebagainya;
- Bahwa hanya Allah lah yang mengetahui urusan ghaib;
- Bahwa istilah “tashawwuf” dan “sufi” sampai saat ini tidak pernah ada kejelasan dasar dan asal usulnya;
- Bahwa tidak diketemukan dalil naqli tentang ajaran-ajaran dalam tashawuf, seperti :
- Ilmu laduni, kasyaf dan tajali, dalam pengertian penyingkapan dan penampakan alam ghaib sehingga bisa melakukan kontak langsung dengan Allah dan rasul-Nya;
- Al hulu, Al ittihad dan Wihdatul wujud dengan pengertian melebur diri bersama Dzat Allah, bentuk lahir manusia tapi hakikat batinnya adalah sifat ketuhanan;
- Al Fana, dalam pengertian dzikir hingga lalai dengan dunia dan kemudian mabuk dengan yang dicintai;
- Dan sebagainya.
DEWAN HISBAH BERISTINBATH :
- Tashawwuf dan sufi tidak jelas asal-usulnya, apakah dari ajaran Islam atau bukan.
- Ajaran-ajaran tashawwuf seperti: Syariat, thariqat, haqiqat, ma’rifat, kasyaf, tajali, fana, hulul, ittihad dan Wihdatul wujud bukan dari ajarn Islam.
Demikianlah keputusan Sidang Dewan Hisbah mengenai masalah tersebut dengan makalah terlampir.
الله يأخذ بأيدينا إلى مافيه خير للاسلام والمسلمين
Sumedang, 2 jumadits tsaniyah 1421 H/ 1 September 2000 M
DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM (PERSIS)
KETUA Ttd KH. E. SAR’AN NIAT :03897 | SEKRETARIS Ttd KH. DRS. SHIDDIQ AMIEN, MBA NIAT : 649000 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar